Monday, March 26, 2018

AYAH

Entah apa yang mendorong saya menulis tentang ayah. manusia pendamping ibu ini adalah pelindung dari berbagai masalah kehidupan keluarga. seorang ayah harus biasa memberi solusi bijak di dalam keluarga. namun ayah juga manusia biasa yang penuh keterbatasan. terbatas dalam pengalaman, pendidikan, namun tetep semangatnya tak padam,

kaum ayah adalah manusia kuat jauh dari keluarganya mereka sabar dalam hinaan, caci maki dari manusia berderajat atas. meskipun sama manusianya sang manusia berderajat  ini adalah mereka yang berkelebihan atau bisa juga di sebut pejabat. ayah selalu tersenyum ketika pulang bertemu dengan manusia kecil  pemegang harapan masa depannya.

kini pemegang harapan masadepanmu ini telah dewasa. maafkan ayah , manusia kecil ini jauh dari apa yang engkau harapkan menjadi jago-nya keluarga. perjalanan hidupmu telah banyak mengicipi pait asam getir kehidupan. menjadi pembimbing abadi dalam universitas kehidupan. pembalasan dari  generasi mu ini hanya ucapan lirih dengan menadahkan ke-2 tangan keatas , berharap tuhan selalu menyayangi mu seperti ayah menyayangiku di waktu kecil.

perjalanan  minggu lalu menuju jogja mengunakan kereta api adalah rute paling ku suka. suasana alam yang hijau perbukitan , sungai, trowongan, serta suasana senja yang selalu menjadi pusat perhatian saya untuk memendang keluar dari jendela kereta. kemudian terlihat seorang pria tua diarea persawahan. seorang petani yang bekerja di sawah yang akan memuali menanam kembali sawahnya seperti sang ayah . kemudian saya menulis beberapa kalimat tentang sang ayah.


Gambar terkait
ayah

hamparan tanah tertata
air tak sepenuhnya meresap
ayah mengais rejeki demi kita
berharap generasinya tak tiarap

tanah digaruk penuh harapan
tetap semangat pantang malu bergengsi
baginya ini hanya pejuangan demi kehidupan
demi senyum hidup layak sang generasi

terbang tinggi
mengudara sang generasi
menjadi kembanggaan sang ayah
menjadi seorang yang sholeh-sholehah


ayah terimakasih....


dirimu tak akan bisa terlupakan, guru kehidupan yang tak menutut untuk benar. tidak menyalahkan disaat salah. mengajarkan tentang bersikap saudaraan disaat saudaramu mengancam, mengajarkan mengalah untuk menang.

yang masih aku ingat kata-katamu dalam pergaulan dengan teman baik atau pun jahan adalah bertemanlah dengan siapa saja namun jangan sampai kau terbawa arus dari teman-temanmu. ambil yang baik, buang jauh-jauh hal-hal yang buruk. seperti batu besar yang ada di sungai tetep diam meskipun bertemankan air yang berarus deras.


No comments:

Post a Comment